1.
Pengertian
Etika dan Profesionalisme
Etika dan Profesionalisme TSI terdiri dari tiga kata, yakni etika,
profesionalisme, dan TSI. Berikut ini akan dijelaskan definisi dari ketiga kata
tersebut serta pengertian dari gabungan ketiganya.
-
Pengertian
Etika
Etika adalah sesuatu dimana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas standar
moral dan penilaian. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John dari Damaskus
(abad ke-7 Masehi) menempatkan etika dalam studi filsafat praktis.
Etika dimulai ketika orang
merenungkan unsur pendapat etis spontan kami. Kebutuhan untuk refleksi bahwa
kita akan merasa, sebagian karena kita opini etis tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Hal ini diperlukan untuk etika, yaitu untuk mencari tahu
apa yang harus dilakukan oleh manusia.
Metodologis, tidak setiap hal dapat
dikatakan hakim bertindak sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis
dan sistematis dalam melakukan refleksi. Itu sebabnya etika adalah ilmu.
Sebagai ilmu, objek etika adalah perilaku manusia. Namun, tidak seperti
ilmu-ilmu lain juga meneliti perilaku manusia, etika memiliki sudut pandang
normatif. Ini adalah sudut pandang etika tindakan manusia yang baik dan buruk.
Etika terbagi menjadi tiga bagian
utama: meta-etika (konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika),
dan diterapkan etika (studi tentang penggunaan nilai-nilai etika).
-
Pengertian
Profesionalisme
Profesionalisme merupakan komitmen
para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental
dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Dalam bekerja, setiap manusia
dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam profesionalisme
tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu
pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian
yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan
perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab
moral.
Dari segi bahasa: Profesionalisasi
berasal dari kata professionalization yang berarti kemampuan profesional.
Dedi Supriadi (1998) mengartikan
profesionalisasi sebagai pendidikan prajabatan dan/atau dalam jabatan. Proses
pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif.
Menurut Eric Hoyle (1980) konsep
profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu : …..the improvement of status and
the improvement of practice”. Peningkatan status dan peningkatan pelatihan.
#Dapat disimpulkan:
“Profesionalisasi” adalah sutu
proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu
kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Profesionalisasi
adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang
menjadi profesional.(Syamsul Hadi)
-
TSI
Teknologi Sistem Informasi (TSI) merupakan teknologi yang tidak
terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek
keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta
organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi).
Jadi, pengertian dari etika dan profesionalisme TSI adalah
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku,
keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam
menggunakan teknologi sistem informasi di lingkungannya.
2.
Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI
dibutuhkan?
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme
adalah agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat melanggar
norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat. Manusia yang memiliki etika baik
juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan
Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar suatu individu di
lingkungan itu :
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
(Code of conduct) profesi :
- Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
- Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
- Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
- Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
3. Kapan menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang hendak
menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Tetapi etika dan
profesionalisme TSI ini tidak hanya digunakan saat sedang melakukan sebuah proyek
yang akan dijalankan, melainkan juga harus dijalankan setiap waktu pada saat
yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme
harus nyata.
Ada empat isu-isu etika yang harus diperhatikan, yakni:
- Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
- Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
- Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
- Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika
hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran
seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab
orang tersebut di perusahaan.
4.
Siapa
pengguna Etika dan Profesionalisme TSI?
Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah semua elemen di
dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di
lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu
etika seperti yang telah dijelaskan di atas.
Secara umum, pekerjaan
di bidang IT terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya yaitu :
- Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak (software), seperti :
- Sistem analis, orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
- Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
- Web designer, orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
- Web Programmer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
- Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
- Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
- Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
- Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
- EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
- System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
Referensi :